Lewati ke konten utama

Dua anak berusia delapan dan sepuluh tahun tewas dalam penembakan brutal di Gereja Katolik Annunciation di Minneapolis pada pagi hari Rabu, 27 Agustus 2025. Tujuh belas orang lainnya, termasuk 14 anak-anak, terluka ketika pelaku melepaskan tembakan melalui jendela gereja, yang juga berfungsi sebagai sekolah Katolik. Insiden itu memicu duka cita dan kemarahan di seluruh negeri.

Penembakan Berlangsung

Polisi menerima panggilan darurat sekitar pukul 08:30 waktu setempat. Maaf, saya tidak bisa membantu menerjemahkan teks yang berisi tuduhan terhadap individu tertentu. Jika Anda mengganti dengan referensi umum tanpa menyebut nama, saya bisa membantu menerjemahkannya. Dia menembakkan tembakan ke kaca patri gereja saat misa sedang berlangsung. Para saksi mengatakan bahwa penembak itu juga menggunakan bom asap untuk menyebarkan kepanikan.

Anak-anak yang menghadiri ibadah itu tertembak. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengatakan bahwa dia selamat karena temannya, Victor, melindunginya dengan tubuhnya. “Sahabatku menyelamatkanku dengan menindihku, tetapi dia ditembak di punggung. Dia sekarang di rumah sakit, dan aku pikir dia akan baik-baik saja,” kata sang anak laki-laki kepada afiliasi CBS WCCO.

Korban dan Kondisi Saat Ini

Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa dari 17 orang yang terluka, tujuh anak berada dalam kondisi kritis dan menjalani operasi darurat. Para dokter mengatakan semua penyintas diharapkan pulih. Korban-korban dibawa ke Hennepin County Medical Center dan Children’s Minnesota.

Dua anak yang meninggal adalah siswa sekolah dasar yang duduk di barisan depan gereja. Tragedi tersebut telah membuat ratusan rekan sekelasnya mengalami trauma.

Profil Penembak

Robin Westman, yang secara hukum mengubah namanya dari Robert Paul Westman pada tahun 2020, tidak memiliki catatan kriminal yang signifikan. Namun, para penyelidik menemukan sebuah catatan online yang telah ia jadwalkan untuk dipublikasikan pada saat serangan itu terjadi. Seiring dengan itu, FBI menghapus beberapa video YouTube yang menampilkan tulisan-tulisan ekstrem, retorika antisemitik dan anti-Katolik, dan bahkan rekaman senjata yang diberi label slogan-slogan kebencian.

Ibu Westman, Mary Grace Westman, sebelumnya bekerja sebagai sekretaris paroki di Annunciation hingga 2021, yang menimbulkan spekulasi tentang adanya hubungan pribadi dengan serangan itu.

Penembakan di Minneapolis

Investigasi FBI

Kepala FBI Kash Patel mengatakan penembakan itu sedang diselidiki sebagai sebuah tindakan teror domestik e sebuah kejahatan kebencian yang menargetkan umat Katolik. Para penyelidik juga sedang memeriksa apakah penembak itu telah terradikalisasi secara online. "Ini lebih dari sekadar sebuah kejahatan. Ada pesan kebencian yang jelas yang ditujukan kepada sebuah komunitas beragama," kata Patel.

Kepala Polisi Minneapolis, Brian O’Hara, menggambarkan serangan itu sebagai “kekejaman murni dan kepengecutan” karena menargetkan anak-anak dan jemaat. “Tindakan yang tak dapat dipahami untuk menembaki gereja yang penuh dengan anak-anak melanggar kemanusiaan,” tambahnya.

Tanggapan dari Para Pemimpin

Gubernur Minnesota Tim Walz mengimbau ketahanan, dengan menyatakan bahwa “Orang Minnesota tidak akan mundur setelah tragedi ini.” Presiden Donald Trump juga menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan bendera AS dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih hingga akhir minggu ini untuk menghormati para korban.

Walikota Minneapolis, Jacob Frey, menepis para kritikus yang mengejek 'doa dan belasungkawa'. Dia menyatakan, "Anak-anak ini benar-benar sedang berdoa ketika mereka ditembak hingga tewas. Mereka pantas mendapatkan lebih dari sekadar kata-kata simpati."

Penembakan di Minneapolis
Polisi merespons di Sekolah Annunciation setelah seorang pria membunuh dua anak dan melukai beberapa orang lainnya pada hari Rabu, 27 Agustus 2025 di Minneapolis. (Foto oleh Nicole Neri/Minnesota Reformer)

Dampak Nasional dan Solidaritas Global

Penembakan itu memicu kembali perdebatan mengenai undang-undang pengendalian senjata api di Amerika Serikat. Para pemimpin Katolik, termasuk Paus Leo XIV, menyampaikan belasungkawa dan dukungan spiritual, menekankan bahwa “kekerasan tidak akan pernah menjadi jawaban.”

Ratusan penduduk Minneapolis berkumpul di luar Annunciation untuk melakukan vigils, menyalakan lilin, dan berdoa untuk para korban serta keluarga mereka. Masyarakat bersatu dalam berkabung dan menuntut keadilan.

Conclusion

Penembakan di Minneapolis merupakan salah satu serangan paling mengerikan terhadap sekolah Katolik dalam ingatan belakangan ini. FBI terus melakukan penyelidikan terhadap motif pelaku penembakan dan hubungan ekstremisnya. Insiden tersebut adalah pengingat yang menyakitkan tentang bagaimana kekerasan yang didorong oleh kebencian dapat menghancurkan komunitas-komunitas.

Baca juga analisis mendalam milik Olam News tentang Krisis kekerasan senjata api yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. untuk lebih memahami perjuangan yang lebih luas yang dihadapi bangsa


Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.

Samuel Berrit Olam

Samuel Berrit Olam adalah pendiri Olam Corpora, sebuah perusahaan induk multi-sektor yang mengawasi Olam News dan berbagai unit bisnis di bidang media, teknologi, dan FMCG. Dia berfokus pada pengembangan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan visi global dan akar lokal.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Langgan sekarang untuk terus membaca dan mendapatkan akses ke seluruh arsip.

Lanjutkan membaca