Peluncuran GPT-5 pada awal Agustus 2025 menjadi sorotan utama di dunia teknologi. Model terbaru diklaim sebagai lompatan besar dalam kecerdasan buatan, menawarkan kemampuan penalaran yang lebih mendalam, efisiensi token yang lebih baik, dan waktu respons yang lebih cepat. Namun, di balik klaim kemajuan ini, banyak pengguna telah mengidentifikasi beberapa kekurangan yang mempengaruhi pengalaman mereka.
Bagi banyak pengguna lama, transisi ke GPT-5 kurang mulus. Ekspektasi terhadap sistem yang lebih pintar dan lebih adaptif bertentangan dengan kenyataan bahwa beberapa fitur utama dari versi sebelumnya kini hilang atau diubah. Kritik mulai berkembang, membentuk narasi bahwa pembaruan ini tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
Tidak Ada Pembelajaran Berkelanjutan
Salah satu poin kritik terbesar adalah kurangnya pembelajaran berkelanjutan. GPT-5 tidak menyimpan atau memperbarui pengetahuan berdasarkan interaksi baru. Akibatnya, informasi yang disediakan tetap bergantung pada basis data yang ada, tanpa kemampuan untuk menyesuaikan secara real-time dengan perkembangan terbaru.
Kontrol Pengguna Terbatas
GPT-5 sekarang menggunakan sistem pemilihan model otomatis yang memutuskan kapan harus menggunakan versi lengkap atau varian yang lebih ringan. Meskipun mekanisme ini dirancang untuk efisiensi, banyak pengguna merasa mereka telah kehilangan kebebasan untuk memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, model-model lama yang populer sebelumnya tidak lagi tersedia bagi sebagian besar pengguna.
Konsistensi Respons yang Dipertanyakan
Bahkan dengan algoritma yang lebih canggih, GPT-5 tidak selalu memberikan respons dengan kedalaman yang sama. Beberapa pengguna melaporkan jawaban yang lebih singkat atau kurang informatif dibandingkan generasi sebelumnya. Ini memunculkan persepsi bahwa kualitas interaksi tidak stabil dari satu sesi ke sesi lainnya.
Masalah Teknis saat Peluncuran
Selama periode peluncuran awal, beberapa gangguan teknis mempengaruhi pengalaman pengguna. Pemilihan model otomatis tidak selalu berfungsi seperti yang diharapkan, sehingga menghasilkan output yang tidak konsisten. Beberapa pengguna menggambarkan interaksi tersebut sebagai "kurang cerdas" dibandingkan dengan harapan awal mereka terhadap AI generasi baru ini.
Perubahan Gaya Komunikasi
Selain aspek teknis, perubahan dalam gaya komunikasi juga menarik perhatian. GPT-5 dianggap lebih formal dan datar dalam responsnya, membuat interaksi terasa kurang hangat. Bagi pengguna yang menghargai gaya percakapan alami dari versi sebelumnya, perubahan ini merupakan kehilangan daya tarik yang signifikan.
Ringkasan Kelemahan GPT-5
- Tidak memiliki kemampuan pembelajaran berkelanjutan
- Pengendalian model otomatis mengurangi kebebasan pengguna
- Konsistensi kualitas respons tetap tidak stabil
- Gangguan teknis saat peluncuran awal
- Gaya komunikasi yang lebih formal dan datar
Di Olam News, ini menjadi pengingat bahwa inovasi teknologi harus diukur tidak hanya dari spesifikasi yang ditingkatkan tetapi juga dari kenyamanan dan kendali yang dialami oleh pengguna. Perubahan besar seperti GPT-5 harus disertai dengan transparansi pengembang dalam menanggapi umpan balik dan kekhawatiran, sehingga teknologi benar-benar dapat berfungsi sebagai mitra yang meningkatkan kemampuan manusia daripada membatasinya.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.