Lewati ke konten utama

Perjalanan supersonik kembali menjadi sorotan setelah hampir dua dekade absen sejak Concorde pensiun pada tahun 2003. Startup yang berbasis di AS, Boom Supersonic, telah mencapai tonggak penting dengan jet demonstrator XB-1-nya, yang berhasil menembus batas kecepatan suara tanpa menghasilkan ledakan sonic yang mengganggu. Prestasi ini menjadi dasar pengembangan Overture, pesawat penumpang supersonik modern yang secara luas disebut Anak Concorde.

Era Baru Penerbangan Cepat

Overture dirancang untuk mengangkut antara 60 dan 80 penumpang dengan kecepatan jelajah Mach 1,7, atau lebih dari 2.100 km/jam. Jangkauan hampir 7.900 kilometer memungkinkan rute transatlantik seperti London ke New York diselesaikan dalam waktu hanya 3,5 jam. Desain aerodinamis pesawat menggunakan bahan komposit ringan dan mesin yang hemat energi, serta dibangun agar kompatibel dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Berbeda dengan Concorde, yang terkenal karena ledakan sonic boom yang keras, Boom menekankan teknologi baru yang disebut "Boomless Cruise." Inovasi ini meminimalkan gelombang kejut sehingga tidak terdengar di tanah, membuat pesawat lebih dapat diterima oleh regulasi kebisingan.

Terobosan Demonstrator XB-1

Sebelum beralih ke Overture, Boom menguji teknologi mereka melalui XB-1, demonstrator skala satu pertiga yang diberi julukan "Baby Boom." Pesawat terbang melakukan penerbangan perdananya pada Maret 2024 dan mencatat sejarah pada Januari 2025 dengan mencapai Mach 1,1 di ketinggian 35.000 kaki. Prestasi ini menjadikannya pesawat sipil swasta pertama yang menembus batas kecepatan suara.

Pada Februari 2025, XB-1 mencapai rekor lain dengan Mach 1,18, atau sekitar 772 mph, di atas ketinggian 36.000 kaki. Luar biasa, penerbangan ini berlangsung tanpa menimbulkan ledakan sonik yang mengganggu, berkat simulasi canggih dan algoritma pemotongan Mach yang dikembangkan oleh Boom. Dengan misi yang telah selesai, XB-1 dihentikan dan akan dipajang di kantor pusat Boom di Colorado sebagai simbol era baru dalam perjalanan supersonik.

Permintaan Maskapai Penerbangan yang Kuat

Maskapai penerbangan global telah menunjukkan minat yang besar terhadap Overture. Boom telah mengamankan 130 pesanan dari perusahaan penerbangan termasuk United Airlines, American Airlines, dan Japan Airlines. Ini menunjukkan permintaan pasar nyata untuk perjalanan jarak jauh yang lebih cepat, terutama untuk rute antar benua kelas atas.

Pemerintah AS juga telah membuka jalan dengan mencabut larangan selama puluhan tahun terhadap penerbangan supersonik sipil di atas daratan. Federal Aviation Administration (FAA) saat ini sedang mengembangkan standar kebisingan yang diperbarui yang dapat memungkinkan pesawat supersonik seperti Overture beroperasi secara legal di ruang udara domestik. Perubahan regulasi ini merupakan peluang besar bagi Boom untuk meluncurkan pesawatnya ke layanan komersial.

Produksi di Superfactory

Untuk mewujudkan Overture, Boom sedang membangun pusat manufaktur canggih yang disebut "Superfactory" di North Carolina. Fasilitas ini akan menjadi lokasi perakitan utama untuk pesawat, dengan produksi dijadwalkan mulai tahun depan. Boom mengharapkan menerima sertifikasi penuh sebelum tahun 2030, dengan penerbangan komersial pertama diperkirakan antara tahun 2029 dan 2030.

CEO Boom, Blake Scholl, menyatakan bahwa misi perusahaan adalah membuat perjalanan supersonik lebih mudah diakses. Berbeda dengan Concorde, yang terkenal karena harga tiketnya yang sangat tinggi, Overture diperkirakan akan menawarkan tarif yang sebanding dengan tiket kelas bisnis internasional saat ini. Strategi ini bertujuan untuk memperluas perjalanan supersonik dari kalangan elit saja menjadi pasar yang jauh lebih luas.

Menyeimbangkan Kecepatan dan Keberlanjutan

Meskipun optimisme, Boom masih menghadapi tantangan besar. Industri penerbangan semakin fokus pada emisi karbon dan keberlanjutan. Klaim Boom bahwa Overture akan berjalan di SAF sangat penting untuk memastikan pesawat tidak hanya cepat tetapi juga ramah lingkungan.

Persaingan juga meningkat, dengan program X-59 NASA bertujuan untuk menjadi pelopor perjalanan supersonik yang tenang, bersama dengan startup Eropa yang mengembangkan konsep pesawat supersonik dan suborbital mereka sendiri. Namun, penerbangan sukses XB-1 memberikan bukti nyata bahwa Boom memiliki keahlian teknis untuk mewujudkannya.

Kebangkitan perjalanan supersonik bukan lagi sekadar nostalgia era Concorde tetapi langkah nyata menuju masa depan transportasi udara global. Overture mewakili lebih dari sekadar kecepatan; itu mewujudkan efisiensi, keberlanjutan, dan inklusivitas. Dunia kini menunggu untuk melihat apakah Anak Concorde benar-benar dapat mendefinisikan ulang perjalanan antar benua dalam waktu kurang dari satu dekade.


Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.

Samuel Berrit Olam

Samuel Berrit Olam adalah pendiri Olam Corpora, sebuah perusahaan induk multi-sektor yang mengawasi Olam News dan berbagai unit bisnis di bidang media, teknologi, dan FMCG. Dia berfokus pada pengembangan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan visi global dan akar lokal.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Langgan sekarang untuk terus membaca dan mendapatkan akses ke seluruh arsip.

Lanjutkan membaca