Lewati ke konten utama

Video Viral yang Mengguncang Internet

Sebuah video yang menunjukkan ribuan orang membanjiri jalan-jalan di Jepang dalam sebuah aksi dukungan Palestina menarik perhatian besar secara daring. Cuplikan singkat tersebut beredar luas di berbagai platform, dengan klaim bahwa Jepang telah menyaksikan salah satu demonstrasi terbesar yang mendukung Palestina. Namun, penyelidikan terbaru mengonfirmasi bahwa video tersebut bukan rekaman asli melainkan konten yang dihasilkan oleh AI.

Peneliti digital dan pemeriksa fakta dengan cepat menunjukkan ketidakwajaran, mulai dari wajah yang terdistorsi di kerumunan hingga spanduk protes yang tidak terbaca. Ini adalah tanda-tanda umum dari konten sintetis yang dibuat dengan kecerdasan buatan.

Verifikasi Fakta Mengonfirmasi Konten AI

Laporan dari Reuters Fact Check menyatakan bahwa rekaman viral tersebut kemungkinan besar dibuat menggunakan alat video AI. Kesimpulan ini didukung oleh pengujian deteksi forensik melalui SynthID dan Hive, keduanya menandai klip tersebut sebagai konten AI dengan probabilitas lebih dari 98%.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan adanya watermark kecil, "Veo," pada video. Veo adalah model AI canggih yang mampu menghasilkan video singkat yang realistis berdasarkan prompt teks. Tanda air ini memastikan bahwa rekaman tersebut bukan rekaman asli dari rally mana pun di Jepang.

Demonstrasi Pro-Palestina yang nyata memang terjadi

Meskipun video viral tersebut palsu, Jepang memang menyaksikan demonstrasi pro-Palestina yang nyata sepanjang tahun 2024 dan 2025. Aksi unjuk rasa ini asli tetapi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan gambaran AI yang berlebihan.

  • Pada 11 Mei 2024, ratusan orang berkumpul di Shibuya, Tokyo, menuntut gencatan senjata di Gaza.
  • Pada 4 Februari 2025, demonstran menggelar aksi damai di depan kuil ikonik Hiroshima.
  • Pada 15 Juli 2025, sebuah aksi unjuk rasa lain diadakan di Namba, Osaka, dengan spanduk dan bendera Palestina.

Peristiwa-peristiwa ini asli, namun tidak ada yang cocok dengan kerumunan besar yang dibuat-buat dalam video AI viral.

Ancaman Disinformasi AI

Kasus ini menyoroti bahaya meningkatnya disinformasi yang didukung oleh AI. Media sintetis yang sangat realistis, juga disebut deepfakes, dapat dengan mudah menipu penonton, memicu respons emosional, dan mempengaruhi opini politik.

Dalam konteks konflik Gaza-Israel, konten yang dimanipulasi seperti ini memiliki kekuatan untuk memicu ketegangan dan menyebarkan narasi palsu. Para ahli memperingatkan bahwa pemeriksaan fakta, literasi media, dan alat deteksi yang andal harus diprioritaskan untuk mencegah masyarakat dari penyesatan.

Mengapa Kewaspadaan Penting

Video palsu pro-Palestina di Jepang menjadi pengingat yang keras bahwa teknologi AI adalah pedang bermata dua. Meskipun mendorong inovasi dalam industri kreatif, penyalahgunaannya dapat mendistorsi kenyataan dan mengikis kepercayaan terhadap informasi.

Platform media sosial juga berada di bawah tekanan untuk meningkatkan upaya moderasi, memberi label dan menghapus video yang dimanipulasi sebelum mereka menjadi viral. Tanpa perlindungan yang lebih kuat, penyebaran disinformasi yang dihasilkan oleh AI akan semakin cepat.

Conclusion

Video rally pro-Palestine yang viral di Jepang terbukti dibuat dengan AI, bukan rekaman asli. Meskipun rally nyata memang terjadi di seluruh Jepang, skala mereka jauh lebih kecil. Insiden ini menegaskan perlunya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat yang lebih besar dalam membedakan berita asli dari konten yang dimanipulasi oleh AI.


Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Langgan sekarang untuk terus membaca dan mendapatkan akses ke seluruh arsip.

Lanjutkan membaca