OpenAI telah kembali menjadi pusat perhatian setelah kebocoran muncul terkait peluncuran mendatang sebuah peramban baru yang secara internal diberi kode nama Aura. Produk ini diposisikan sebagai pesaing langsung terhadap Google Chrome dan diharapkan dapat memperkenalkan cara baru untuk menjelajahi web dengan kekuatan kecerdasan buatan. Namun, hingga awal September 2025, OpenAI belum memberikan tanggal rilis resmi untuk browser tersebut.
Bocoran tentang Aura
Sebuah laporan Reuters pada 9 Juli 2025 mengungkapkan bahwa OpenAI sedang menyiapkan peramban berbasis Chromium yang diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa minggu. Peramban diproyeksikan akan membawa pendekatan percakapan, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi melalui antarmuka mirip ChatGPT. Reuters menekankan bahwa produk ini bisa menjadi langkah strategis untuk menantang dominasi global Chrome.
Outlet lain seperti TechCrunch dan Futurism mengonfirmasi laporan tersebut, menambahkan bahwa peramban tersebut akan mengintegrasikan ChatGPT, SearchGPT, dan Operator. Ini tidak hanya akan menjadikannya alat penelusuran, tetapi juga asisten digital yang mampu menjalankan berbagai tugas. Namun, hingga awal September 2025, belum ada pengumuman resmi dari OpenAI mengenai tanggal rilis.
Nama Internal dan Jejak Kode
Salah satu kebocoran yang paling menarik berasal dari pemeriksaan kode ChatGPT. Analis menemukan referensi terhadap nama Aura di dalam string-string seperti 'Aura sidebar'. Ini menunjukkan bahwa Aura adalah nama kode internal, meskipun mungkin bukan nama resmi saat produk dirilis secara publik. Computerworld mencatat bahwa nama ini telah sering muncul dalam pengembangan internal sejak pertengahan tahun 2025.
Selain namanya, bocoran yang dibagikan di X memperlihatkan tangkapan layar sebuah bilah sisi yang diberi label Aura, diyakini berfungsi sebagai pusat perintah untuk fitur-fitur mulai dari integrasi AI hingga kendali tab.
Fitur Agen Terintegrasi
BleepingComputer melaporkan pada tanggal 14 Agustus 2025 bahwa OpenAI sedang mempersiapkan mode agen yang bisa berjalan secara native di peramban. Fitur ini akan memungkinkan dua jalur: pertama, browser virtual berbasis cloud yang sudah ada, dan kedua, sebuah browser pihak pertama lokal yang memberikan kendali langsung pada perangkat pengguna. Ini berarti agen tersebut bisa membuka beberapa tab, mengisi formulir, dan menjalankan perintah-perintah kompleks secara langsung, tanpa sepenuhnya bergantung pada server jarak jauh.
Integrasi ini sejalan dengan dokumentasi resmi OpenAI mengenai Agen ChatGPT, yang saat ini bergantung pada jendela peramban virtual. Peralihan menuju eksekusi lokal menunjukkan dorongan untuk pengalaman pengguna yang lebih cepat dan lebih aman.
Antarmuka Percakapan
Peramban Aura diharapkan akan mengadopsi antarmuka percakapan yang mirip dengan ChatGPT. Pengguna dapat mengetik pertanyaan atau perintah, dan peramban akan merespons dengan jawaban yang singkat, ringkasan artikel, pencarian cepat, dan rekomendasi konten. Pendekatan ini bertujuan untuk menggeser penelusuran dari input kata kunci sederhana ke interaksi alami dengan sistem yang cerdas.
Konsep ini sejalan dengan visi OpenAI yang lebih luas untuk menjadikan AI sebagai asisten sehari-hari. Dengan fondasi Chromium-nya, Aura juga diperkirakan akan kompatibel dengan banyak ekstensi dan aplikasi web yang sudah dikenal oleh pengguna.
Strategi dan Konteks Antitrust
Garis waktu untuk peramban Aura tidak bisa dipisahkan dari tekanan antitrust yang lebih luas terhadap Google. Pada April 2025, seorang eksekutif OpenAI bahkan menyatakan minat untuk mengakuisisi Chrome jika regulator memaksa Google untuk menjual asetnya. Namun, putusan pada awal September 2025 hanya mewajibkan Google untuk membagikan sebagian data pencarian dan tidak memberlakukan divestasi Chrome. Ini secara efektif menutup jalur akuisisi dan memberikan OpenAI insentif yang lebih besar untuk membangun browser miliknya sendiri.
Mengendalikan sebuah peramban bersifat strategis, karena memberikan akses langsung ke perilaku pengguna, aktivitas penelusuran, dan data interaksi digital—semua sangat penting untuk memajukan sistem AI.
Misteri Tanggal Rilis
Meskipun frasa 'dalam beberapa minggu' telah beredar sejak pertengahan Juli, belum ada rilis publik yang terjadi hingga awal September. Hal ini telah memicu spekulasi bahwa OpenAI masih melakukan pengujian internal atau menghadapi keterlambatan teknis. Aura tetap hanya sebuah nama kode, tanpa konfirmasi bahwa itu akan menjadi merek resmi di pasaran.
Reuters dan TechCrunch keduanya menegaskan kembali bahwa rincian mengenai waktu masih belum diungkap, dan sejauh ini blog resmi OpenAI atau situs webnya belum mempublikasikan pengumuman apa pun.
Dampak Pasar yang Potensial
Jika dirilis, Aura akan menjadi salah satu produk OpenAI yang paling signifikan sejak peluncuran ChatGPT. Ini bisa mengubah pencarian internet dengan beralih dari input berbasis kata kunci ke interaksi percakapan. Untuk Google, sebuah peramban berbasis AI baru menimbulkan ancaman yang signifikan, terutama jika berhasil menarik basis pengguna yang besar.
Integrasi dengan produk OpenAI lainnya seperti SearchGPT juga dapat menciptakan sebuah ekosistem yang benar-benar baru di mana pencarian, interaksi, dan pelaksanaan tugas terjadi dalam satu platform. Untuk pengguna, ini bisa mengurangi waktu, meningkatkan efisiensi, dan membuka kemungkinan baru untuk produktivitas berbasis AI.
Conclusion
Hingga saat ini, OpenAI belum merilis peramban Aura secara resmi. Semua informasi yang tersedia tetap didasarkan pada kebocoran, spekulasi, dan laporan media yang saling memperkuat satu sama lain. Rincian tentang fitur Agen, integrasi ChatGPT, dan basis Chromium semakin jelas, tetapi tanggal rilisnya masih menjadi misteri.
Jika Aura memang segera hadir, itu akan menandai sebuah tonggak penting dalam teknologi penjelajahan web dan menambah daftar produk terobosan milik OpenAI. Bagi pembaca yang mengikuti perkembangan teknologi, ini adalah cerita yang patut diamati.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.