Raksasa otomotif China, Geely, telah mengambil langkah ambisius lain ke sektor luar angkasa melalui anak perusahaannya, Geespace. Pada 9 Agustus 2025, perusahaan berhasil meluncurkan 11 satelit orbit Bumi rendah (LEO), memperluas Konstelasi Mobilitas Masa Depan (GEESATCOM) menjadi 41 unit aktif. Satelit diluncurkan melalui roket Smart Dragon-3 dari sebuah platform di laut di lepas pantai Rizhao, Provinsi Shandong.
Langkah terbaru ini menyoroti tekad Geely untuk mengintegrasikan teknologi otomotif dengan konektivitas luar angkasa, menjadikannya produsen mobil global pertama dengan jaringan satelit sendiri. Pada akhir tahun 2025, Geespace berencana menyelesaikan fase pertama dari konstelasi dengan 72 satelit, yang dirancang untuk mendukung layanan Internet of Things (IoT) generasi berikutnya, mengemudi otonom, dan komunikasi kendaraan-ke-semua (V2X) tingkat lanjut.
Geespace: The Satellite Arm of Geely
Didirikan pada tahun 2018, Geespace beroperasi di bawah Grup Teknologi Geely, dengan fokus pada penentuan posisi presisi tinggi, navigasi, dan konektivitas global. Platform OmniCloud-nya menyediakan layanan data untuk mobilitas cerdas, perencanaan kota, dan komunikasi darurat. Dengan satelit baru di orbit, Geespace telah memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam industri digital dan ruang angkasa di Tiongkok.
Konstelasi bertujuan mendukung industri di luar otomotif, termasuk pertanian, kehutanan, logistik maritim, dan pemantauan lingkungan. Menurut Geespace, pengujian operasional telah menunjukkan tingkat keberhasilan komunikasi sebesar 99,15% dan ketersediaan jaringan sebesar 99,97%, menjadikan sistem ini andal untuk aplikasi komersial maupun publik.
Lompatan Strategis dalam IoT Global
11 satelit yang baru diluncurkan membentuk bidang orbit keempat dari sistem GEESATCOM. Dalam dua bulan ke depan, Geespace berharap dapat memperluas armada operasionalnya menjadi 64 satelit sebelum mencapai tonggak 72 satelit.
Dengan pencapaian penempatan penuh, Geespace memproyeksikan bahwa konstelasinya dapat melayani lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Ini mencakup kemitraan dengan operator telekomunikasi di lebih dari 20 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Perjanjian ini menandakan niat Geely untuk bersaing tidak hanya dengan produsen mobil tradisional tetapi juga dengan perusahaan teknologi global yang menjajaki komunikasi berbasis luar angkasa.
Mendukung Mobilitas Cerdas dan Otonom
Bagi Geely, jaringan satelit bukan hanya proyek prestise tetapi juga investasi strategis dalam ekosistem mobilitas pintar mereka. Satellit memberikan akurasi posisi hingga sentimeter, meningkatkan kinerja ADAS (Sistem Bantuan Pengemudi Canggih) dan platform mengemudi otonom.
Selama World Games 2025 di Chengdu, Geely memamerkan aplikasi dunia nyata dari teknologi satelitnya, menggunakan navigasi yang tepat untuk manajemen armada dan komunikasi darurat. Demonstrasi tersebut mengonfirmasi bahwa integrasi data berbasis ruang angkasa dapat secara signifikan meningkatkan keselamatan perkotaan dan efisiensi lalu lintas.
Implikasi untuk Pasar Global
Ekspansi Geely ke layanan satelit mencerminkan tren yang lebih luas di mana produsen mobil melakukan diversifikasi ke sektor teknologi tinggi. Dengan mengemudi otonom yang sangat bergantung pada konektivitas dan ketepatan, memiliki jaringan satelit khusus memberikan keunggulan kompetitif bagi Geely.
Analis menyebutkan bahwa strategi ini menempatkan Geely sebagai pemain global yang unik, bersaing di persimpangan otomotif, telekomunikasi, dan dirgantara. Bagi China, ini juga memperkuat posisi negara tersebut dalam perlombaan ruang angkasa untuk dominasi IoT, bersama proyek-proyek seperti Starlink oleh SpaceX.
Menurut Terkoneksi, Geely adalah satu-satunya produsen mobil di dunia yang memiliki dan mengoperasikan konstelasi satelit seperti ini, menegaskan ambisinya untuk menggabungkan industri otomotif dengan infrastruktur luar angkasa.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.
