Sebuah fenomena yang tidak biasa kembali menarik perhatian internasional. Penduduk Amerika Serikat dan Kanada telah terkejut oleh penampakan tupai liar yang tubuhnya tertutup benjolan besar seperti kutil yang berisi nanah. Penampilan mengganggu ini dengan cepat mendapatkan julukan "tupai zombie." Foto dan video tentang hewan-hewan menyebar dengan cepat di media sosial, memicu ketakutan dan rasa ingin tahu tentang apa yang sedang terjadi pada makhluk-makhluk ini.
Asal Usul Fenomena Tupai Zombie
Laporan tentang tupai dengan pertumbuhan kulit yang parah pertama kali muncul pada tahun 2023. Namun, fenomena tersebut muncul kembali secara kuat pada musim panas tahun 2025 setelah kasus-kasus baru banyak diberitakan oleh media Amerika dan Eropa. Gambar viral dari halaman belakang di Maine hingga taman kota di Kanada memicu ketertarikan global, menarik perbandingan dengan tren "kelinci Frankenstein" sebelumnya.
Para ahli menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh fibromatosis tupai (SQF), infeksi yang terkait dengan virus fibroma, bagian dari genus Leporipoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Penyakit ini memicu pertumbuhan tumor kulit (fibroma) yang sering muncul sebagai nodul bengkak, terkadang pecah dan mengeluarkan cairan.
Bagaimana Virus Menyebar
Laporan medis mengonfirmasi bahwa virus menyebar terutama melalui kontak langsung antara tupai atau melalui gigitan serangga dari nyamuk dan kutu. Wabah paling umum terjadi di daerah di mana tupai sering berkumpul, seperti di sekitar tempat makan burung, di mana interaksi yang dekat mempercepat penularan.
Meskipun penampilannya yang mengerikan, tupai zombie tidak menimbulkan risiko bagi manusia maupun hewan peliharaan. Ilmuwan menekankan bahwa virus ini bersifat spesies-spesifik dan tidak dapat menyebar di luar tupai.
Siklus Penyakit dan Dampaknya
Biasanya, fibromatosis tupai berlangsung sekitar 4 hingga 8 minggu. Dalam banyak kasus, nodul menyusut dan sembuh dengan sendirinya. Namun, pada tupai yang lebih muda atau imunokompromais, tumor dapat menghalangi makan atau bernapas, terkadang menyebabkan kematian.
Spesialis satwa liar dari Universitas Georgia mencatat bahwa meskipun gambar-gambar tersebut mengkhawatirkan, penyakit itu sendiri sudah terdokumentasi dengan baik dan bukan hal yang baru. Yang membuatnya sensasional hari ini adalah dampak visual yang mengejutkan, yang memicu konten viral di platform sosial.
Ledakan Viral di Media Sosial
Istilah "tikus zombie" mendapatkan momentum setelah ribuan foto dan video menyebar di Reddit, X, dan TikTok. Banyak pengguna internet membandingkan fenomena tersebut dengan makhluk horor, terutama setelah tersebarnya luas "kelinci Frankenstein."
Media arus utama seperti New York Post, Times of India, dan Economic Times menerbitkan liputan mendalam, memastikan cerita tersebut menjadi bahan pembicaraan global.
Respons dan Pendidikan Satwa Liar Masyarakat
Meskipun gambar-gambar yang mengejutkan telah menimbulkan ketakutan, kelompok konservasi mendesak masyarakat untuk tetap tenang. Mereka menegaskan bahwa penyakit ini adalah bagian dari dinamika satwa liar alami dan bukan ancaman baru bagi kesehatan manusia.
Para pendukung satwa liar juga mengingatkan orang untuk berhati-hati saat memberi makan tupai di halaman belakang mereka. Menjaga kebersihan tempat makan burung dan mengurangi kontak langsung dengan hewan liar dianggap sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Kesimpulan
Fenomena tupai zombie viral di Amerika Serikat dan Kanada menyoroti persimpangan antara alam, persepsi, dan media. Meskipun tampak menakutkan, fibromatosis pada tupai tidak menimbulkan ancaman bagi manusia. Kasus ini menunjukkan betapa cepat media sosial dapat mengubah masalah satwa liar lokal menjadi berita utama internasional.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.