Ekonomi global berada di persimpangan penting di tengah pertumbuhan yang melambat, ketidaksetaraan regional, dan meningkatnya proteksionisme perdagangan. Dalam konteks ini, KTT G20 Johannesburg 2025, yang dijadwalkan pada 22–23 November, menjadi momen strategis bagi para pemimpin dunia untuk merancang langkah konkret dalam mengatasi tantangan bersama. Mengusung tema Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan, pertemuan ini menempatkan solidaritas, kesetaraan, dan keberlanjutan sebagai inti dari arah kebijakan global di masa depan.
Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat
Proyeksi terbaru menempatkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 sekitar 3,0%, dengan sedikit kenaikan menjadi 3,1% pada tahun 2026. Ekonomi maju diperkirakan hanya akan tumbuh antara 1–1,5% karena melemahnya permintaan dan tekanan inflasi. Sebaliknya, negara-negara berkembang tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama, dengan India diperkirakan mencapai 6,6% dan China 4,4% berkat investasi yang kuat dan dukungan kebijakan domestik.
Ketimpangan dan Hambatan Perdagangan
Laju pemulihan semakin tidak merata di seluruh wilayah. Negara berkembang menunjukkan ketahanan yang lebih kuat tetapi menghadapi hambatan dari kebijakan perdagangan yang semakin proteksionis. Tarif impor yang melonjak di beberapa ekonomi utama telah menyempitkan aliran perdagangan global, meninggalkan proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia sekitar 0,9% untuk tahun 2025. Ini menambah lapisan ketidakpastian lain bagi bisnis lintas batas.
Agenda Strategis KTT G20 Johannesburg
Sebagai tuan rumah, Afrika Selatan telah menetapkan tiga prioritas utama:
- Pertumbuhan ekonomi inklusif, industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan ketimpangan.
- Ketahanan pangan dan transformasi sistem pangan berkelanjutan.
- Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), tata kelola data, dan inovasi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Diskusi akan berlangsung melalui dua jalur utama: Jalur Sherpa, yang membahas kebijakan lintas sektor, dan Jalur Keuangan, yang berfokus pada keuangan internasional, infrastruktur, dan perpajakan global. Tiga satuan tugas khusus telah dibentuk untuk memastikan pelaksanaan agenda secara efektif.
Fokus pada Keuangan Iklim dan Reformasi Utang
Selain prioritas utamanya, Afrika Selatan menyoroti pembiayaan iklim dan restrukturisasi utang untuk negara-negara berkembang. Ini dianggap penting untuk mendukung negara-negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus mengatasi tekanan fiskal dari beban utang yang berat. Agenda mencerminkan komitmen untuk memperkuat peran negara-negara Selatan Global dalam membentuk tata kelola ekonomi global.
Outlook
KTT G20 Johannesburg 2025 diharapkan dapat menghasilkan tindakan nyata yang sejalan dengan tema utamanya yaitu Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan. Dengan ancaman perlambatan ekonomi, ketidakpastian pasar, dan polarisasi politik global, keberhasilan forum ini akan sangat bergantung pada kemauan politik negara anggota untuk memprioritaskan kerjasama daripada kepentingan sepihak.
Jika agenda yang disepakati diterapkan secara konsisten, KTT dapat menandai titik balik menuju sistem ekonomi global yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Sebaliknya, kegagalan mencapai kesepakatan substantif berisiko mengarahkan dunia ke dalam satu dekade ketidakpastian dan tekanan ekonomi.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.