Federal Reserve memulai rapat kebijakan moneternya di bawah sorotan global yang besar. Acara yang biasanya fokus pada inflasi dan pekerjaan kini menghadapi badai politik. Presiden Donald Trump mendorong pemotongan suku bunga yang lebih dalam, menimbulkan pertanyaan tentang kemandirian The Fed.
Trump bersikeras bahwa kebijakan saat ini terlalu lambat. Dalam sebuah pesan publik, dia menuntut pemotongan yang lebih besar dan lebih cepat. Kata-katanya memicu perdebatan di Washington dan di Wall Street. Pasar kini bertanya-tanya apakah Federal Reserve dapat bertindak bebas dari pengaruh politik.
Langkah-langkah Politik di Dalam Fed
Senat telah mengonfirmasi Stephen Miran sebagai gubernur baru. Miran pernah menasihati Gedung Putih tentang kebijakan ekonomi. Banyak orang melihatnya sebagai lebih dekat dengan pandangan Trump. Kedatangannya memperkuat klaim bahwa pemerintahan ingin suara yang lebih lantang di dalam Fed.
Pada saat yang sama, Trump berusaha memecat Gubernur Lisa Cook. Dia menuduhnya melakukan penipuan hipotek. Pengadilan federal memblokir langkah tersebut. Para hakim memutuskan bahwa seorang gubernur Fed hanya bisa dicopot dari jabatannya karena alasan hukum yang kuat. Keputusan tersebut melindungi hukum dan menegaskan perisai Fed terhadap tekanan politik.
Pasar Menunggu Hasilnya
Para analis memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin persentase. Tapi Trump ingin lebih. Konflik ini menimbulkan ketidakpastian. Pasar obligasi sudah menunjukkan dampaknya. Para investor menuntut imbal hasil yang lebih tinggi untuk menutupi risiko pengaruh politik.
Kemandirian Fed telah lama menjadi penopang stabilitas ekonomi AS. Jika prinsip itu melemah, kepercayaan mungkin turun. Para ekonom memperingatkan bahwa pemotongan mendalam dapat memicu inflasi, terutama dengan tarif dan biaya impor yang tinggi. Namun pertumbuhan pekerjaan yang lemah memberi Fed alasan untuk bertindak.
Uji Kredibilitas Global
Para pengamat menyebut pertemuan ini sebagai titik balik. Jika Federal Reserve menuruti kehendak politik, pasar keuangan global akan merasakan guncangan tersebut. Bank-bank sentral di seluruh dunia memantau dengan saksama, karena kebijakan The Fed membimbing banyak langkah mereka. Kehilangan kredibilitas di Washington bisa merembet ke Asia, Eropa, dan wilayah lainnya.
The Fed sekarang berada di persimpangan jalan. Bisakah ia mempertahankan kemerdekaannya, atau akankah politik yang menentukan laju? Pernyataan terakhir setelah rapat akan memberikan jawaban. Para investor bersiap menghadapi volatilitas baru saat dunia menunggu.
Konflik antara politik dan kebijakan belum pernah setajam ini. Taruhannya meluas jauh di luar Amerika Serikat. Untuk menjelajahi lebih lanjut tentang pergeseran ekonomi global, lanjutkan membaca artikel terkait di Olam News.
Temukan lebih banyak dari Berita Olam
Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.