Lewati ke konten utama

Nvidia telah sekali lagi menghadirkan kinerja yang memecahkan rekor dalam laporan pendapatannya yang terbaru untuk kuartal kedua tahun fiskal 2026. Raksasa semikonduktor AS melaporkan pendapatan sebesar 46,7 miliar dolar AS, naik 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba per saham yang disesuaikan (EPS) mencapai 1,05 dolar AS, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi Wall Street. Meski angka-angka ini mengesankan, saham Nvidia turun lebih dari lima persen pada perdagangan setelah jam perdagangan reguler karena pendapatan pusat data yang meleset tipis dari ekspektasi.

Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah

Lonjakan pendapatan Nvidia didorong oleh permintaan yang kuat terhadap chip kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan perusahaan, divisi pusat data memberikan kontribusi sebesar $41,1 miliar, peningkatan sebesar 56 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Namun, angkanya sedikit di bawah estimasi para analis sekitar $41,3 miliar. Para investor melihat kekurangan ini sebagai tanda kemungkinan permintaan yang melambat, terutama di tengah ketidakpastian seputar peraturan ekspor AS ke China.

Faktor Chip H20 dan Aturan Ekspor

Salah satu unsur yang menonjol dalam laporan itu adalah dorongan sebesar $180 juta dari penjualan chip H20, yang sebelumnya dibatasi untuk dijual di China. Nvidia mengalihkan chip-chip ini ke pelanggan luar negeri, yang membantu meningkatkan EPS menjadi $1,05. Tanpa dorongan ini, laba per saham (LPS) akan lebih dekat ke $1,04. Namun, perusahaan terus menunggu panduan resmi dari pemerintah AS mengenai izin ekspor untuk China. Nvidia telah setuju untuk membagi 15 persen dari pendapatan penjualan chip dengan pemerintah AS sebagai bagian dari syarat persetujuan ekspor.

Prospek untuk Kuartal Berikutnya

Untuk kuartal ketiga, Nvidia memproyeksikan pendapatan sekitar $54 miliar, sedikit lebih tinggi dari estimasi konsensus Wall Street sebesar $53,8 miliar. Proyeksi optimistis ini mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap permintaan chip AI yang tetap kuat, meskipun situasi di China masih belum terselesaikan. CEO Jensen Huang menekankan kepemimpinan Nvidia dalam infrastruktur AI global dan menegaskan kembali komitmen perusahaan tersebut untuk mendorong komputasi generasi berikutnya.

Pembelian kembali saham besar-besaran

Bersamaan dengan laba bersihnya, Nvidia mengumumkan program pembelian kembali saham senilai 60 miliar dolar AS, yang bertujuan meningkatkan kepercayaan investor di tengah volatilitas pasar. Sejak awal tahun fiskal, perusahaan telah mengembalikan lebih dari $24 miliar kepada pemegang saham melalui dividen dan pembelian kembali saham. Langkah pembelian kembali saham ini menegaskan kepercayaan manajemen terhadap pertumbuhan jangka panjang Nvidia.

Reaksi Pasar dan Sentimen Investor

Meskipun hasilnya kuat, saham Nvidia turun pada perdagangan di luar jam reguler. Para investor mengungkapkan kekhawatiran atas pendapatan pusat data yang sedikit meleset dari ekspektasi, yang telah menjadi mesin pertumbuhan utama perusahaan. Para analis mencatat bahwa valuasi saham Nvidia telah sangat tinggi, membuatnya rentan terhadap kekecewaan sekecil apa pun. Menurut Reuters, pasar opsi sedang memperkirakan volatilitas hingga enam persen setelah rilis pendapatan.

Risiko Geopolitik dan Masa Depan Kecerdasan Buatan

Risiko geopolitik tetap menjadi tantangan utama bagi Nvidia. Kontrol ekspor Amerika Serikat yang lebih ketat terhadap China dapat mempengaruhi pangsa pasar global perusahaan. Pada saat yang sama, kekhawatiran meningkat mengenai potensi gelembung di sektor AI, dengan valuasi teknologi melonjak selama dua tahun terakhir. Namun, banyak analis tetap optimis terhadap fundamental bisnis Nvidia, dengan menunjuk pada dominasi Nvidia yang tak tertandingi dalam chip AI.

Conclusion

Kinerja Nvidia pada Q2 FY2026 menetapkan tonggak baru dengan pendapatan rekor. Namun reaksi pasar saham menyoroti betapa tingginya ekspektasi para investor. Pembatasan ekspor ke China dan ketergantungan pada segmen pusat data akan menjadi faktor-faktor krusial yang membentuk trajektori pertumbuhan Nvidia ke depan.


Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Berlangganan untuk mendapatkan kiriman posting terbaru ke email Anda.

Samuel Berrit Olam

Samuel Berrit Olam adalah pendiri Olam Corpora, sebuah perusahaan induk multi-sektor yang mengawasi Olam News dan berbagai unit bisnis di bidang media, teknologi, dan FMCG. Dia berfokus pada pengembangan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan visi global dan akar lokal.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Temukan lebih banyak dari Berita Olam

Langgan sekarang untuk terus membaca dan mendapatkan akses ke seluruh arsip.

Lanjutkan membaca